Warsono

Seorang guru biasa saja. Mengajar Matematika di SMP Negeri 5 Cilacap. Tinggal di Cilacap, Jawa Tengah. Hobi tak jauh dari dunia literasi, sastra dan buku. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
CATATAN PPDB ONLINE HARI KEDUA

CATATAN PPDB ONLINE HARI KEDUA

#TantanganMenulisGurusiana

#Reportase

CATATAN PPDB ONLINE HARI KEDUA

Oleh: Warsono

Hari kedua PPDB online, sesuai prediksi sudah tidak banyak yang mendaftar, baik yang online secara mandiri dari rumah, maupun yang datang ke laboratorium komputer di sekolah. Jika pada hari pertama sampai dengan pukul 18.00 sekitar 693, pada hari kedua pada waktu yang sama mencapai 900-an pendaftar yang ajuan pendaftarannya masuk ke desk verifikasi.

Pada hari kedua lebih banyak yang sifatnya unggah berkas baru karena berkas unggahan pada hari pertama “ditolak”. Kata ditolak pada sistem ini, bukan berarti ditolak mendaftar di SMP Negeri 5 Cilacap, melainkan ditolak ajuan pendaftarannya. Ada banyak alasan penolakan. Di antaranya, temuan pada hari pertama:

Pertama, salah menuliskan tanggal Kartu Keluarga. Ini bukan kesalahan pendaftar, tetapi error system yang terjadi sejak pertama dirilis tanggal 1 Juli 2020 pukul 00.00 hingga 04.00. Pendaftar pada periode ini dipastikan tidak sinkron tahun KK pada kolom input dengan data dokumen yang diunggah. Terutama untuk yang Kknya dikeluarkan sebelum tahun 2016. Untunglah masalah ini teratasi. Pada pukul 05.00 hari yang sama, sistem sudah normal, bisa mengakomodir semua data tahun KK.

Kedua, salah dalam mengunggah dokumen. Secara umum, untuk semua jalur PPDB ada dua dokumen yang diunggah, yaitu Kartu Keluarga dan Surat Keterangan Lulus (SKL). Dokumen pertama untuk mengecek data alamat dan NIK, sedangkan data kedua untuk mengecek data NISN dan rata-rata nilai. Kedua dokumen unggahan tersebut harus asli, dalam arti file PDF atau JPG hasil scan atau foto dari dokumen asli, bukan fotokopian, baik dilegalisir maupun tidak. Tidak sedikit pendaftar yang mengunggah dokumen fotokopi, baik KK saja, SKL saja, maupun keduanya.

Ketiga, salah tempat mengunggah. Kolom unggak KK, digunakan untuk mengunggah SKL, dan sebaliknya.

Ketiga, dokumen yang diunggah jadi satu file. KK, SKL, Akte Kelahiran jadi satu file dan diunggah dua kali, di kolom unggah KK dan kolom unggah SKL.

Keempat, dokumen SKL yang semestinya diunggah, justru bukan SKL, melainkan Surat Pengumuman Kelulusan. Meski sama-sama mencantumkan nilai rata-rata yang diinput ke form isian, tetapi dokumennya bukan itu. Ada juga yang mengunggah Daftar Nilai Kelulusan yang isinya adalah Nilai Rapor lima semester terakhir.

Kelima, dokumen KK diganti Surat Keterangan Domisili, tetapi tidak mencantumkan sejak kapan berdomisili pada alamat yang tertera. Sementara tanggal SK pada form input harus diisi tanggal sejak mulainya berdomisili.

Keenam, dokumen KK yang diunggah asli, tetapi tanggal terbit KK belum ada 1 tahun atau palin akhir 1 Juli 2019. Setelah status “ditolak” baru mengunggah dokumen KK lama. Ternyata yang diunggak KK baru, ada yang karena ada penambahan anggota keluarga.

Ketujuh, ini yang paling parah, dokumen yang diunggah bukan KK dan SKL melainkan dokumen lain. Ada yang pas foto, ada yang dokumen kakaknya yang mendaftar di SMA/SMK, bahkan ada yang foto selfi dengan aneka pose.

Kedelapan, ketidaksesuaian data input alamat calon siswa dengan alamat yang tertera pada KK. Pada data input menggunakan alamat yang lebih dekat dengan sekolah, tetapi tidak disertai bukti dukung Surat Keterangan Domisili.

Kesembilan, bukti dukung piagam untuk jalur prestasi tidak sesuai dengan data inpunya. Mengisi data prestasi kejuaraan, tetapi tidak mengunggah piagam. Atau sebaliknya mengunggah piagam, tetapi tidak mengisi data input prestasi.

Kesepuluh, mengisi data input prestasi dan mengunggah dokumen piagam, tetapi piagam tersebut tidak bernilai. Seperti piagam kejuaraan lebih dari satu tetapi dari cabang olahraga atau seni yang sama, hanya beda tahun perolehan atau beda juara dan tingkatnya, juara 1 Kecamatan dan juara 2 Kabupaten.

Kesebelas, menentukan koordinat rumah tempat tinggal pendaftar tidak pas. Hanya asal klik saja pada laman google maps. Hal ini berakibat jarak rumah ke sekolah tidak akurat. Hal ini diketahui dari ketelitian dan kejelian petugas verifikator yang merasa janggal dengan angka jarak pada form ajuan. Karena tahu persis alamatnya dan tidak logis angka jaraknya. Untuk jalur zonasi dan affirmasi, jarak menjadi pedoman pertama seleksi. Kesalahan ini akan berakibat menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain, sesama pendaftar.

Itulah beberapa kesalahan unggah dokumen pendaftar yang menyebabkan ajuan pendaftarannya ditolak. Pada hari kedua yang kasusnya seperti itu mendaftar lagi seperti pada proses pendaftarn pertama, setelah sebelumnya minta pencabutan berkas ajuan kepada operator sekolah.

Meskipun sudah mendaftar yang kedua dan diberitahu kesalahan unggah dokumen atau data input, tidak sedikit yang masih salah. Alhasil, ajuan pendaftaran kedua ditolak lagi, tidak diverifikasi. Ada yang dokumen masih fotokopi ada yang masih salah input atnggal KK dengan yang tertera pada dokumen yang diunggah. Maka operator kembali menolak dan menuliskan alasan penolakan.

Begitulah dinamika PPDB Online di SMP Negeri 5 Cilacap pada hari kedua, 2 Juli 2020. Semoga bermanfaat.

Cilacap, 2 Juli 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aamiin. Terima kasih apresiasinya, bu. Juga untuk doanya. Salam santun. Sukses selalu, Ibu Trisna

03 Jul
Balas

Mantul, lengkap nian reportasenya...o ya kalau reportase dibuatkan nama kota di awal paragraf pertama..

03 Jul
Balas

Ribetnya pak...mak mak pada galau karena tinggal jauh dari sekolah. Bersaing dengan jarak rumah dan umur rasanya kurang pas. Terpaksa anak2 di sekitar saya sekolah di swasta kayaknya. Karena jarak rumah ke sekolah 4 km. Yang diterima jarak 2 km.

06 Jul
Balas

PPDB online menuntut panitia cepat tanggap dan cermat dalam menelisik hasil unggahan pendaftar ya Pak

03 Jul
Balas

Reportasenya sangat informatif pak. Beberapa pendaftar memang agak "asing" dengan sistem PPDB online ini.

05 Jul
Balas

Reportasenya komplit Pak.

03 Jul
Balas

Iya bu. Terima kasih

03 Jul

Keren pak.. PPDB nya semoga lancar ya pak. Ulasan bapak sangatblengkap dan memberi inspirasi untuk kita semua.. Sukses selalu ya pak.. Salam santun

03 Jul
Balas

Mantappp sekali Pak super detail dan deg-degan bagi mereka,orang tua siswa mendaftarkan putra-putrinya secara online apalagi yang tidak melek IT. Duhhh

07 Jul
Balas

PPDB di masa pandemi corona memang menghadirkan masalah baru..dan permasalahan tersebut hampir merata di setiap kab/kota..permasalahan tersebut bisa jadi dari ketidak tahuan atau melek teknilogi, situs yang eror, bahkan kesalahan tersebut bisa berupa KK atau KTP yang tak terdata di disduk capil....salam hormat pak..reportase bapak bisa menjadi pencerahan bagi kita semua

04 Jul
Balas



search

New Post