BELAJAR PENTIGRAF DARI SANG PENGGAGAS
#TantanganMenulisGurusiana
#Day125
BELAJAR PENTIGRAF DARI SANG PENGGAGAS
Oleh: Warsono
Beberapa hari terakhir, jagat maya gurusiana disesaki dengan postingan tulisan berjenis pentigraf. Entah siapa yang memulai. Entah memenuhi kriteria sebagai pentigraf atau tidak, yang jelas cerita yang dituliskan selesai dalam tiga paragraf. Sama-sama tiga paragraf, ada yang benar pentigraf, tak sedikit pula yang cerpen dipaksakan ditulis dalam tiga paragraf. Lalu, yang seperti apakah pentigraf itu?
Saya bukan ahlinya pentigraf, pun tidak lebih tahu dari rekan-rekan gurusianer. Masih belajar juga seputar hal ihwal tentang pentigraf. Hanya sedikit berbagi apa yang sedikit saya tahu. Dan tulisan ini saya tulis dan bagikan berdasarkan ilmu dan seijin sang penggagas pentigraf, Prof Dr Tengsoe Tjahjono. Beliau seorang sastrawan dan akademisi Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Wawasan kepentigrafan saya peroleh dari grup facebook Kampung Pentigraf Indonesia (KPI) yang diprakarsai oleh beliau sendiri. Saya bergabung dengan grup KPI sejak medio 2017. Juga dari buku “Meneroka Dapur Pentigraf” karya beliau yang dijadikan rujukan dan pedoman penulisan pentigraf di komunitas pentigrafis atau penulis pentigraf.
Prof Tengsoe, panggilan akrab beliau, memperkenalkan istilah pentigraf pada tahun 1980-an untuk cerpen-cerpen singkat tiga paragraf yang ia tulis dan kirimkan untuk dimuat di koran Suara Indonesia, Malang. Memang cerpen-cerpen singkat bukan hal baru saat itu. Sebelumnya di kancah sastra dunia sudah ada istilah short-short-story (cerpen yang pendek) sebagaimana ada long-short-story (cerpen yang panjang). Ada juga flash-fiction atau fiksi sekilas, fiksi mini, cerita mini, dan sebagainya. Namun penamaan cerpen tiga paragraf yang disingkat pentigraf, beliaulah yang menggagasnya. Istilah ini baru populer seiring maraknya sosial media di Indonesia. Prof Tengsoe membuat komunitas yang mewadahi penulis pentigraf berkarya melalui sosial media facebook, yaitu Kampung Pentigraf Indonesia (KPI) pada April 2016.
Menurut Prof Tengsoe, Pentigraf memiliki tiga kata kunci yaitu: cerpen, tiga, dan paragraf. Tiga kata kunci tersebut merupakan spirit dan sekaligus karakter dari pentigraf. Cerpen atau cerita pendek merupakan bagian dari prosa fiksi yang umumnya dapat dibaca dalam waktu singkat dan berfokus pada peristiwa yang berdiri sendiri atau berkaitan. Mengapa tiga paragraf? Prof Tengsoe memberikan alasan: 1) dengan tiga paragraf, penulis akan amampu memaksimalkan kehadiran elemen-elemen cerpen; 2) penulis bisa mengatur laju alur dengan leluasa; 3) penulis bisa menawarkan pesan moral dengan cepat, tepat dan mudah diterima pembaca.
Panjang cerpen berkisar antara seribu hingga empat ribu kata, walaupun dijumpai pula cerpen yang ditulis hingga 20.000 kata. Cerpen yang tidak sampai 1.000 kata disebut sebagai short-short-story atau flash-fiction. Pentigraf masuk dalam kategori flash-fiction. Meski pendek, pentigraf tetap memenuhi elemen-elemen utama cerpen, yaitu tema atau persoalan, alur, tokoh, dan latar. Jika semua elemen dapat disatupadukan dengan baik, akan melahirkan cerita yang apik.
Karena sifatnya yang pendek, pentigrafis, sebutan untuk penulis pentigraf, harus memanfaatkan ruang terbatas tiga paragraf itu seefektif mungkin. Mereka ditantang menghadirkan ekspresi yang padat, bernas namun kaya. Hal ini tidaklah mudah terlebih bagi penulis yang terbiasa atau suka menulis yang panjang-panjang.
Untuk menulis pentigraf, Prof Tengsoe memberikan formula sebagai berikut:
Pertama, fokus pada persoalan yang dihadapi sang tokoh, atau tema yang diangkat. Pentigraf merupakan cerpen yang pendek. Maka, tema yang diangkat jangan tema-tema besar. Hal terpenting dalam pentigraf bukan pada keluasan tema, melainkan pada pesan atau nilai hidup yang disampaikan kepada pembaca.
Kedua, elemen narasi yang berupa tokoh, alur, dan latar dihadirkan secara bersama-sama dalam satu jalinan yang utuh. Tokoh merupakan motor penggerak alur. Karena hanya tiga paragraf, pentigrafis harus pandai memilih tokoh yang kuat menggerakkan alur dan sumber terciptanya konflik. Konflik inilah yang menjadi bagian penting dari alur cerita. Konflik dalam cerita modern tidak harus tercipta dari perjumpaan tokoh protagonis dan antagonis. Konflik dapat terjadi karena perbedaan sikap, pandangan dan kehendak dari para tokoh.
Konflik dalam pentigraf dapat berupa konflik (1) manusia dengan dirinya sendiri (konflik diri, konflik psikologis), (2) konflik manusia dengan manusia lain (konflik sosial, politik, dan sebagainya), (3) konflik manusia dengan alam dan budaya (konflik alam, konflik budaya, konflik adaptasi), dan (4) konflik manusia dengan Tuhan (konflik iman, konflik religiusitas). Konflik-konflik tersebut diaransemen dalam tautan peristiwa dalam alur.
Latar merupakan gambaran mengenai tempat, waktu, dan keadaan terjadinya sebuah peristiwa dalam pentigraf. Ada dua fungsi latar, yaitu lukisan fisik dan gambaran psikologis atau suasana batin para tokoh.
Ketiga, kurangi dialog. Ubah dialog ke dalam teks deskripsi atau narasi. Dalam setiap paragraf, maksimal hanya terdapat satu kalimat langsung. Hal sering dijumpai, terutama oleh para penulis pemula, adalah adanya beberapa kalimat langsung dalam satu paragraf. Hal ini mengingkari prinsip penulisan paragraf yang benar. Dalam sebuah paragraf yang baik hanya boleh terdapat sebuah ide pokok. Jika dalam paragraf ada teks dialog atau tanya jawab, maka paragraf tersebut mengandung banyak ide pokok.
Keempat, usahakan ada kejutan atau ketakterdugaan pada paragraf ketiga. Biasa disebut dengan twist ending. Karena sempitnya ruang yang hanya tiga paragraf, pentigraf harus efektif agar pembaca terpaku dan terpukau. Caranya, dengan menciptakan kejutan atau ketakterdugaan pada paragraf ketiga. Ketakterdugaan ini menjadi bagian yang sangat penting dalam pentigraf.
Kelima, panjang paragraf hendaknya dalam ukuran wajar. Sekurang-kurangnya 1 kalimat, namun ajngan melebihi 10 kalimat. Di berbagai kesempatan di grup KPI, disarankan panjang ideal sebuah pentigraf adalah 210 kata. Walaupun ini juga bukan harga mati. Sesungguhnya panjang paragraf tergantung pada ketuntasan gagasan atau ide pokok. Jika paragraf terlalu panjang akan berakibat pada kaburnya ide pokok. Ide pokok tidak bisa ditangkap oleh pembaca. Bahkan sering terjadi ada dua atau lebih ide pokok yang dipaksakan dalam satu paragraf.
Keenam, judul yang menarik. Meski tidak dicantumkan dalam formula, tetapi dalam uraiannya, Prof Tengsoe memaparkan bahwa judul merupakan gerbang pertama sebelum pembaca memasuki tubuh pentigraf. Judul yang menarik akan memancing pembaca membaca lebih lanjut. Judul yang menarik tidak harus menggunakan kata yang indah-indah seperti Kala Hati Merana, Renjana Hati Nan Sendu, dan semacamnya. Pembaca modern lebih menyukai judul sederhana, terkesan lugas, namun mengandung pertanyaan dan memberi kesan yang mendalam. Judul yang menarik tidak diukur berdasarkan panjang pendeknya. Ada yang hanya satu kata, ada yang panjang. Contoh: “Pelakor”. Judul itu hanya satu kata, tapi menarik karena menimbulkan rasa ingin tahu. Apa, siapa dan bagaimana pelakor itu? Atau judul “Lukisan Tangan dengan Setitik Warna Merah Darah” menarik justru karena panjangnya, dan unik.
Demikian sedikit gambaran apa dan bagaimana pentigraf. Semoga manfaat bagi rekan-rekan gurusianer yang tertarik mencoba menulis pentigraf. Salam pentigraf.
Cilacap, 2 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
O begitu. Terima kasih. Beri kritik dan saran ya untuk tulisan saya.
Sama2 bu. InsyaAllah
Izin ikut belajar, Pak. Keren.
Terima kasih, pak
Terima kasih ilmunya, sangat jelas,jadi lebih paham ttg pentigraf
Alhamdulillah. Sama2 bu
Jazakalloh khoir pencerahannya pak warsono
Aamiin.. Waiyyaki, bu Meike
Terima kasih Pak... Keren penjelasannya..
Sama2 bu
TerimakasihAtas pencerahannyaSalam kenal...Mhn bantuan untuk sama-sama ngasih masukan para tulisan saya yang awalnya terlalu panjang dan banyak dialog. Mudah2an berangsur berkurang dan mudah2 an juga makin padat dan kompleks. Sekali lagi terimakasih Salken
Sama2 bu. Salken juga
Terimkasih ilmunya pak,,
Sama2 bu
Keren terima kasih Pak
Terima kasih bapak,jadi lebih tahu ciri khas pentigraf
Alhamdulillah. Sama2 bu
Ini yang ditunggu,. Akhirnya ditulis juga makasih pak
Hehe...demi dirimu
Terimakasih Pak atas pencerahannya, barakallah
Aamiin.. Sama2 bu.
Hilang sudah rasa penasaran saya....terimkasih ilmunya pak...
Terimakasih ilmunya bapak
Sama2, ibu
Makasi pak..pencerahannya..akhirnya dpt ilmu baru..
Sama2 bu
Jazakallohu ilmunya bapak...
Aamiin...
Terima kasih ilmunya Pa. Siap belajar.
Sama2 bu.
Terima kasih atas ilmunya
Terima kasih sharing ilmunya pak. Mantap
Sama2 bu
Terimakasih pak
Sama2
Terima kasih penjelasannya Pak...barokallah ilmunya..
Terimakasih pak atas sharing ilmunya
Sama2 bu
Makasih paparannya pak, hari ini saya mencoba hari ini menulis pentigraf
Sama2 bu. Siip bu.
Masya Allah Terimakasih share ilmunya pak. Barokallah
Aamiin. Sami2 bu Erwin
Jazakallohu khairan katsiran Suhu pencerahan mahalnya, saya ikut belajar ya, mohon krisarnya SuhuSemangat terus menginspirasi
Aamiin. Doa yg sama utk bu Yiyis.
Sungguh sangat bermanfaat. Tak simpen yooo? Dadi mulai ikut berani untuk belajar nulis pentigraf.
Ok, Siip.
Waw terima kasih ilmunya bunda ! Sangat bermanfaat !
Alhamdulillah, keluar juga kan ilmunya,sebgaai bentuk pertanggungjawaban keren Pak
Hehe...sekedar berbagi bu
Terima kasih ilmunya pak Warsono, barakallah
Aamiin. Sama2 bu
Terima kasih ilmunya pak Warsono, barakallah
Aamiin. Sama2
Tertarik ingin menulis pentigraf sesuai kriteria yg bapak jelaskan, terima kasih infonya
Ayo bu nulis. Sama2 bu
Terima lasih ilmnya pak. Saya tertarik kut belajar menulis pentigraf
Alhamdulillah... Sama2 bu
Alhamdulillah dapat ilmu baru, terima kasih pak Warsono
Sama2 bu Nadya
Matur suwun suhu ...
Sami2 bu. Saya jg msh blajar bu
Terimakasih pak Warsono, saya share nggih
Bermanfaat sekali. Terima kasih sudah berbagi bapak.
Alhamdulillah kalo manfaat
Ini sangat bermanfaat bagi saya yang penulis pemula pak.Terima kasih banyak ilmu nya
Alhamdulillah... Sama2 bu
Keren pak
Keren pak
Terima kasih ilmunya.
Sama2 bu
Mau coba juga menulis pentigraf
Ilmu yg berguna...Thanks Pak ....
Alhamdulillah.. Sama2 bu
Trimakasih atas ilmunya pak
Sama2 bu
Terimakasih pak... Ilmu yang bermanfaat..salam kenal..
Sama sama pak
Terimakasih ilmunya pak, saya sudah mencoba buat. Kemarin dan hari ini. Mampir dong ...mohon keritikannya pak warsono
Sama2 bu. InsyaAlloh bu
Mantab. Terima kasih pencerahannya.
barakallah ilmunya bapak
Aamiin
Jazakumullah khairan katsira atas pencerahannya ya Pak.
Aamiin. Sama2.
Mantap Ilmunya